Kamis, 20 Desember 2012
meditasi
T = Gimana cara sederhana buat meditasi?
J = Cara meditasi paling sederhana is mulai saja. Mulai saja meditasi saat ini juga, itu yg paling sederhana.
Mungkin "Vigyan Bhairav Tantra" merupakan buku tertua di atas bumi tentang meditasi. Berasal dari India, buku ini ditulis 4,000 tahun yg lalu dalam bentuk dialog antara Shiva dan Shakti. Shakti itu pasangan dari Shiva. Jadi, kalau digambarkan, Shakti akan duduk di atas pangkuan Shiva ketika meditasi.
Dalam berbagai gambar relijius yg berasal dari Tibet, banyak digambarkan berbagai Buddha yg meditasi dengan pasangannya masing-masing. Pasangan yg feminin akan duduk di atas yg maskulin. Duduk di atasnya dalam posisi kopulasi.
To meditate is to copulate, ber-kopulasi atawa melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual secara fisikal adalah SIMBOL dari hubungan seksual secara rohaniah.
Hubungan seksual secara rohaniah atawa spiritual adalah yg disebut sebagai meditasi ketika KESADARAN kita sebagai manusia menyatu dengan kesadaran yg kita anggap lebih tinggi dari diri kita. Bisa dianggap sebagai God, Allah, atau Collective Unconscious (kalau menggunakan istilah dari Carl Gustav Jung).
Teknik bisa bermacam-macam. Vigyan Bhairav Tantra memiliki 112 teknik, dan setiap teknik itu bisa menghantar kita untuk mencapai SAMADHI, yaitu situasi dimana kesadaran kita sebagai manusia biasa saja merasa menyatu dengan kesadaran Illahi.
Ketika kesadaran kita menyatu dengan kesadaran Illahiah, kita tetap akan sadar. Kita sadar bahwa kita sadar, itu yg namanya "pure consciousness" yg tidak lain dan tidak bukan merupakan kesadaran kita sehari-hari saja.
Setiap hari kita sadar bahwa kita sadar, tetapi kesadaran kita dalam beraktifitas selalu penuh dengan berbagai belief systems dimana kita telah di-indoktrinasi harus begini atau begitu. Banyak segala macam haram dan halal yg sebenarnya bukan berasal dari yg illahi, melainkan cuma buatan saja agar kita semakin menjauh dari yg illahiah.
Illahiah artinya bersifat ketuhanan. Kita sedari kecil di-indoktrinasi bahwa kita manusia dan kita BUKAN Tuhan. Tetapi dalam meditasi segalanya itu akan menjadi kabur dan kesadaran kita akan tahu dengan sendirinya bahwa kesadaran yg ada di diri kita ternyata cuma satu itu saja, dan tidak pernah ada lainnya.
Kesadaran saya yg satu itu, apakah berbeda dengan kesadaran yg ada di anda? Saya tahu bahwa jawabnya adalah tidak. Saya tahu bahwa kesadaran yg ada di saya sama persis dengan kesadaran yg ada di anda. Cuma, yg ini melihat dari dalam pribadi yg bernama "saya".
Yg ada di anda juga melihat, melihatnya dengan menggunakan kata "saya" yg sama. Akhirnya saya tahu bahwa semuanya itu "saya". Ada tidak terhingga "saya" di dunia ini, dan semuanya itu saya, dan itulah salah satu pengertian yg dicapai ketika "saya" yg ada di anda bermeditasi, mencapai samadhi, dan memperoleh berbagai pengertian baru yg sayangnya sering di salah kaprahkan juga dengan disebut sebagai "pencerahan".
Yg disebut sebagai pencerahan sebenarnya cuma pengertian yg dicapai ketika kita melihat dari perspektif baru. Kalau selama ini kita melihat dari arah kiri, kita akan disebut sebagai orang yg baru memperoleh "pencerahan" ketika kita melihat dari arah kanan untuk pertama-kalinya, and vice versa. Pencerahan buat anda belum tentu merupakan pencerahan buat saya karena titik pandang dari arah ini sudah saya pakai sejak bertahun-tahun yg lalu, misalnya. Tetapi, metode turun gunung dan berbasah-basahan with another human being sampai gimana gituh MIGHT become a new pencerahan for me karena hal itu belum pernah saya lakukan karena saya masih takut digigit uler, for instance.
+
Samadhi adalah keadaan dimana kesadaran anda sadar bahwa anda sadar. Anda bisa saja masih merasakan berbagai impressi yg datang dari telinga anda, dari pikiran anda, dari perasaan anda, tetapi anda membiarkan saja semuanya lewat. Anda sadar bahwa anda sadar, dan anda hanya menjadi penonton dari segala macam impressi yg muncul itu.
Bisa juga muncul penglihatan yg sangat jelas ketika anda meditasi, biasanya yg muncul itu cuma SIMBOL belaka dan tidak perlu anda merasa takut. Ketika anda mulai serius meditasi, beberapa simbol kesadaran mungkin akan memunculkan diri di hadapan anda ketika anda meditasi. Mereka cuma simbol belaka dan bisa diartikan, yg penting anda tidak takut dan bisa meneruskan meditasi anda.
Setelah anda rutin bermeditasi, 30 menit di pagi hari dan 30 menit di malam hari, akhirnya segala macam penglihatan yg aneh-aneh akan berkurang dan menghilang sama sekali. Yg muncul adalah INTUISI, yaitu kemampuan kesadaran anda untuk langsung tahu apa adanya saja tanpa melalui panca indra. Anda akan tahu kenapa orang tertentu berperilaku seperti itu, dan untuk apa. Semuanya ini akan muncul di dalam kesadaran anda. Muncul begitu saja tanpa anda harus mencari tahu, dan itulah yg namanya intuisi.
Meditasi juga berarti menyatukan maskulinitas dan femininitas di dalam roh kita. Secara fisik kita bisa saja pria atau wanita, tetapi secara rohani kita semuanya BISEXUAL. Bisex alias bisa di-esex, kalo mao.
Saya sendiri tidak menganjurkan free sex walopun saya juga tidak bilang kalo free sex itu salah. Tidak ada salah atawa benar di sini karena segalanya adalah pilihan. Kalau mau maka bisa dijalani, kalau tidak mau maka tidak usah dijalani. Setiap hari kita dihadapkan dengan berbagai PILIHAN hidup. Kalau kita memilih, maka kita sendiri yg menanggung konsekwensinya, as simple as that.
Jadi di sini bukan soal Sorga atawa Neraka. Bukan pula soal dosa atawa tidak dosa, melainkan hal pilihan. Kalau mau bisa dijalani, dan konsekwensi tanggung sendiri-sendiri. Kalau mao selingkuh boleh aja, but plis jangan sampe ketauan, ya gak?
+
Kesadaran yg ada di diri saya dan diri anda itu secara ESSENSI sama dengan kesadaran yg kita anggap lebih tinggi dari diri kita dan kita sebut sebagai God, Allah, Atman, Buddha, Nur Muhammad, dsb...
Kesadaran itu adalah kesadaran sehari-hari, walaupun kalau sedang gimana gituh saya akan memakai istilah "pure consciousness".
Kesadaran kita selalu "pure", cuma memang bercabang-cabang. Seperti matahari yg membuka cabang dimana-mana dan membuat bumi makin panas, maka cabang sebaiknya ditertibkan saja dengan ber-meditasi.
Caranya dengan duduk diam, bisa dengan bersila juga kalau mau. Bisa dengan membayangkan diri menjadi Shiva dengan Shakti yg duduk di atas pangkuannya. Bisa juga membayangkan diri sebagai Shakti yg duduk di atas pangkuan Shiva. Atau, kalau mau bisa juga membayangkan duduk pangku-pangkuan dengan Shiva walopun secara fisik berkelamin sama. Itu bisa saja dilakukan karena secara rohaniah kita biseks.
Teknik yg saya pakai termasuk yg paling mudah sebenarnya. Orang-orang lain akan melakukan visualisasi dari Cakra Dasar sampai Cakra Mahkota. Saya tidak melakukan visualisasi melainkan langsung fokus di titik antara kedua alis mata.
Mata akan saya tutup, tapi ujungnya tetap terbuka. Lalu dengan keadaan mata setengah tertutup itu saya akan memandang ke arah titik di antara kedua alis mata.
Sikapnya ikhlas dan pasrah atawa NON attachment alias tanpa kemelekatan. Walopun saya sedang ingat si dia yg tidak ada kabar beritanya selama almost seminggu terakhir, kalau saya meditasi saya akan tetap mengambil sikap non attachment alias tanpa kemelekatan. Kalau saya melek maybe saya akan melekat lagi kepada gambaran tentang si dia, tetapi at least selama meditasi saya tidak melekat, or maybe SEMAKIN melekat?
Answer: yes, semakin melekat ke sesuatu yg tidak bisa kita gambarkan ataupun konseptualisasikan. Bisa dibilang sebagai Kesadaran Illahi, bisa dibilang sebagai the Power of Now. Bisa dibilang sebagai the Present Point of Power. Segalanya itu cuma istilah saja. Kita bahkan bisa bilang bahwa itulah titik dimana terjadi situasi "makrifatullah".
Makrifat or not kita tetap manusia biasa-biasa saja. Makrifat itu cuma istilah saja, dan ada teorinya juga yg terlalu ribet kalau dibicarakan. Yg penting di sini adalah KESADARAN di diri kita yg diam saja, tenang saja, enjoy saja. Kita sadar bahwa kita sadar, di sini dan saat ini. Tidak ada masa lalu, tidak ada masa depan, yg ada hanya SAAT INI. Tidak ada tempat lain di manapun di muka bumi ini, melainkan tempat ini, DISINI.
Just that, di sini dan saat ini, here and now.
+
Kalau mau anda bisa menggunakan doa-doa yg gunanya untuk membantu agar pikiran anda tidak jalan kemana-mana. Doa bisa dipilih dari doa apa saja yg anda sukai. Ucapkan saja di dalam hati, diulang-ulang saja. Berdasarkan pengalaman pribadi saya, doa yg diulang-ulang di dalam hati ketika kita meditasi akan membantu kita mencapai kesadaran samadhi dengan lebih cepat.
Sampai saat ini saya masih memakai Mantra Gayatri, Doa Bapa Kami, dan Doa Al Fatihah. Tiga itu saja diulang-ulang. Teman lainnnya ada yg tidak memakai doa sama sekali which also oke saja. Yg penting adalah fokus di titik antara kedua alis mata itu. Lihat saja titik itu dengan mata setengah terpejam, tidak berapa lama anda akan segera masuk dalam situasi samadhi dimana gelombang otak anda akan turun ke level Gelombang Alpha, Theta, dan bahkan Delta.
J = Cara meditasi paling sederhana is mulai saja. Mulai saja meditasi saat ini juga, itu yg paling sederhana.
Mungkin "Vigyan Bhairav Tantra" merupakan buku tertua di atas bumi tentang meditasi. Berasal dari India, buku ini ditulis 4,000 tahun yg lalu dalam bentuk dialog antara Shiva dan Shakti. Shakti itu pasangan dari Shiva. Jadi, kalau digambarkan, Shakti akan duduk di atas pangkuan Shiva ketika meditasi.
Dalam berbagai gambar relijius yg berasal dari Tibet, banyak digambarkan berbagai Buddha yg meditasi dengan pasangannya masing-masing. Pasangan yg feminin akan duduk di atas yg maskulin. Duduk di atasnya dalam posisi kopulasi.
To meditate is to copulate, ber-kopulasi atawa melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual secara fisikal adalah SIMBOL dari hubungan seksual secara rohaniah.
Hubungan seksual secara rohaniah atawa spiritual adalah yg disebut sebagai meditasi ketika KESADARAN kita sebagai manusia menyatu dengan kesadaran yg kita anggap lebih tinggi dari diri kita. Bisa dianggap sebagai God, Allah, atau Collective Unconscious (kalau menggunakan istilah dari Carl Gustav Jung).
Teknik bisa bermacam-macam. Vigyan Bhairav Tantra memiliki 112 teknik, dan setiap teknik itu bisa menghantar kita untuk mencapai SAMADHI, yaitu situasi dimana kesadaran kita sebagai manusia biasa saja merasa menyatu dengan kesadaran Illahi.
Ketika kesadaran kita menyatu dengan kesadaran Illahiah, kita tetap akan sadar. Kita sadar bahwa kita sadar, itu yg namanya "pure consciousness" yg tidak lain dan tidak bukan merupakan kesadaran kita sehari-hari saja.
Setiap hari kita sadar bahwa kita sadar, tetapi kesadaran kita dalam beraktifitas selalu penuh dengan berbagai belief systems dimana kita telah di-indoktrinasi harus begini atau begitu. Banyak segala macam haram dan halal yg sebenarnya bukan berasal dari yg illahi, melainkan cuma buatan saja agar kita semakin menjauh dari yg illahiah.
Illahiah artinya bersifat ketuhanan. Kita sedari kecil di-indoktrinasi bahwa kita manusia dan kita BUKAN Tuhan. Tetapi dalam meditasi segalanya itu akan menjadi kabur dan kesadaran kita akan tahu dengan sendirinya bahwa kesadaran yg ada di diri kita ternyata cuma satu itu saja, dan tidak pernah ada lainnya.
Kesadaran saya yg satu itu, apakah berbeda dengan kesadaran yg ada di anda? Saya tahu bahwa jawabnya adalah tidak. Saya tahu bahwa kesadaran yg ada di saya sama persis dengan kesadaran yg ada di anda. Cuma, yg ini melihat dari dalam pribadi yg bernama "saya".
Yg ada di anda juga melihat, melihatnya dengan menggunakan kata "saya" yg sama. Akhirnya saya tahu bahwa semuanya itu "saya". Ada tidak terhingga "saya" di dunia ini, dan semuanya itu saya, dan itulah salah satu pengertian yg dicapai ketika "saya" yg ada di anda bermeditasi, mencapai samadhi, dan memperoleh berbagai pengertian baru yg sayangnya sering di salah kaprahkan juga dengan disebut sebagai "pencerahan".
Yg disebut sebagai pencerahan sebenarnya cuma pengertian yg dicapai ketika kita melihat dari perspektif baru. Kalau selama ini kita melihat dari arah kiri, kita akan disebut sebagai orang yg baru memperoleh "pencerahan" ketika kita melihat dari arah kanan untuk pertama-kalinya, and vice versa. Pencerahan buat anda belum tentu merupakan pencerahan buat saya karena titik pandang dari arah ini sudah saya pakai sejak bertahun-tahun yg lalu, misalnya. Tetapi, metode turun gunung dan berbasah-basahan with another human being sampai gimana gituh MIGHT become a new pencerahan for me karena hal itu belum pernah saya lakukan karena saya masih takut digigit uler, for instance.
+
Samadhi adalah keadaan dimana kesadaran anda sadar bahwa anda sadar. Anda bisa saja masih merasakan berbagai impressi yg datang dari telinga anda, dari pikiran anda, dari perasaan anda, tetapi anda membiarkan saja semuanya lewat. Anda sadar bahwa anda sadar, dan anda hanya menjadi penonton dari segala macam impressi yg muncul itu.
Bisa juga muncul penglihatan yg sangat jelas ketika anda meditasi, biasanya yg muncul itu cuma SIMBOL belaka dan tidak perlu anda merasa takut. Ketika anda mulai serius meditasi, beberapa simbol kesadaran mungkin akan memunculkan diri di hadapan anda ketika anda meditasi. Mereka cuma simbol belaka dan bisa diartikan, yg penting anda tidak takut dan bisa meneruskan meditasi anda.
Setelah anda rutin bermeditasi, 30 menit di pagi hari dan 30 menit di malam hari, akhirnya segala macam penglihatan yg aneh-aneh akan berkurang dan menghilang sama sekali. Yg muncul adalah INTUISI, yaitu kemampuan kesadaran anda untuk langsung tahu apa adanya saja tanpa melalui panca indra. Anda akan tahu kenapa orang tertentu berperilaku seperti itu, dan untuk apa. Semuanya ini akan muncul di dalam kesadaran anda. Muncul begitu saja tanpa anda harus mencari tahu, dan itulah yg namanya intuisi.
Meditasi juga berarti menyatukan maskulinitas dan femininitas di dalam roh kita. Secara fisik kita bisa saja pria atau wanita, tetapi secara rohani kita semuanya BISEXUAL. Bisex alias bisa di-esex, kalo mao.
Saya sendiri tidak menganjurkan free sex walopun saya juga tidak bilang kalo free sex itu salah. Tidak ada salah atawa benar di sini karena segalanya adalah pilihan. Kalau mau maka bisa dijalani, kalau tidak mau maka tidak usah dijalani. Setiap hari kita dihadapkan dengan berbagai PILIHAN hidup. Kalau kita memilih, maka kita sendiri yg menanggung konsekwensinya, as simple as that.
Jadi di sini bukan soal Sorga atawa Neraka. Bukan pula soal dosa atawa tidak dosa, melainkan hal pilihan. Kalau mau bisa dijalani, dan konsekwensi tanggung sendiri-sendiri. Kalau mao selingkuh boleh aja, but plis jangan sampe ketauan, ya gak?
+
Kesadaran yg ada di diri saya dan diri anda itu secara ESSENSI sama dengan kesadaran yg kita anggap lebih tinggi dari diri kita dan kita sebut sebagai God, Allah, Atman, Buddha, Nur Muhammad, dsb...
Kesadaran itu adalah kesadaran sehari-hari, walaupun kalau sedang gimana gituh saya akan memakai istilah "pure consciousness".
Kesadaran kita selalu "pure", cuma memang bercabang-cabang. Seperti matahari yg membuka cabang dimana-mana dan membuat bumi makin panas, maka cabang sebaiknya ditertibkan saja dengan ber-meditasi.
Caranya dengan duduk diam, bisa dengan bersila juga kalau mau. Bisa dengan membayangkan diri menjadi Shiva dengan Shakti yg duduk di atas pangkuannya. Bisa juga membayangkan diri sebagai Shakti yg duduk di atas pangkuan Shiva. Atau, kalau mau bisa juga membayangkan duduk pangku-pangkuan dengan Shiva walopun secara fisik berkelamin sama. Itu bisa saja dilakukan karena secara rohaniah kita biseks.
Teknik yg saya pakai termasuk yg paling mudah sebenarnya. Orang-orang lain akan melakukan visualisasi dari Cakra Dasar sampai Cakra Mahkota. Saya tidak melakukan visualisasi melainkan langsung fokus di titik antara kedua alis mata.
Mata akan saya tutup, tapi ujungnya tetap terbuka. Lalu dengan keadaan mata setengah tertutup itu saya akan memandang ke arah titik di antara kedua alis mata.
Sikapnya ikhlas dan pasrah atawa NON attachment alias tanpa kemelekatan. Walopun saya sedang ingat si dia yg tidak ada kabar beritanya selama almost seminggu terakhir, kalau saya meditasi saya akan tetap mengambil sikap non attachment alias tanpa kemelekatan. Kalau saya melek maybe saya akan melekat lagi kepada gambaran tentang si dia, tetapi at least selama meditasi saya tidak melekat, or maybe SEMAKIN melekat?
Answer: yes, semakin melekat ke sesuatu yg tidak bisa kita gambarkan ataupun konseptualisasikan. Bisa dibilang sebagai Kesadaran Illahi, bisa dibilang sebagai the Power of Now. Bisa dibilang sebagai the Present Point of Power. Segalanya itu cuma istilah saja. Kita bahkan bisa bilang bahwa itulah titik dimana terjadi situasi "makrifatullah".
Makrifat or not kita tetap manusia biasa-biasa saja. Makrifat itu cuma istilah saja, dan ada teorinya juga yg terlalu ribet kalau dibicarakan. Yg penting di sini adalah KESADARAN di diri kita yg diam saja, tenang saja, enjoy saja. Kita sadar bahwa kita sadar, di sini dan saat ini. Tidak ada masa lalu, tidak ada masa depan, yg ada hanya SAAT INI. Tidak ada tempat lain di manapun di muka bumi ini, melainkan tempat ini, DISINI.
Just that, di sini dan saat ini, here and now.
+
Kalau mau anda bisa menggunakan doa-doa yg gunanya untuk membantu agar pikiran anda tidak jalan kemana-mana. Doa bisa dipilih dari doa apa saja yg anda sukai. Ucapkan saja di dalam hati, diulang-ulang saja. Berdasarkan pengalaman pribadi saya, doa yg diulang-ulang di dalam hati ketika kita meditasi akan membantu kita mencapai kesadaran samadhi dengan lebih cepat.
Sampai saat ini saya masih memakai Mantra Gayatri, Doa Bapa Kami, dan Doa Al Fatihah. Tiga itu saja diulang-ulang. Teman lainnnya ada yg tidak memakai doa sama sekali which also oke saja. Yg penting adalah fokus di titik antara kedua alis mata itu. Lihat saja titik itu dengan mata setengah terpejam, tidak berapa lama anda akan segera masuk dalam situasi samadhi dimana gelombang otak anda akan turun ke level Gelombang Alpha, Theta, dan bahkan Delta.
Berlangganan Postingan [Atom]